Bupati Manggarai Resmikan Gerakan Pangan Murah oleh Dinas Pertanian, Tekankan Ketersediaan Pangan Terjangkau

Salah satu pengunjung GPM yang membeli beras produksi Kajong, Kecamatan Reok Barat (Foto:Allan Pojokdurasi.com)

Tagarnews.com-Bupati Manggarai Herybertus Nabit membuka kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai.

Kegiatan yang berlangsung di depan Kantor Bupati Manggarai di Ruteng, Kabupaten Manggarai, pada Jumat,09/08/2024 dihadiri Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh, Dandim 16/12 Manggarai Priyo Pambodo, dan sejumlah unsur Forkopimda Manggarai.

“Kegiatan GPM ini merupakan salah satu kegiatan yang telah diagendakan oleh Badan Pangan Nasional agar dapat dilaksanakan di daerah dan juga sebagai salah satu kegiatan dalam memeriahkan HUT RI yang ke-79,”ujar Bupati Hery dalam sambutannya.

Politisi PDIP itu menyampaikan tujuan utama dari kegiatan GPM ini, kata Bupati Nabit, adalah untuk memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat. Disamping itu tujuan lainnya dari pelaksanaan kegiatan Gerakan Pangan Murah ini di antaranya adalah untuk menyerap produk pertanian dengan harga yang layak dan menguntungkan petani, khususnya bahan pangan pokok strategis.

“Ini tentu juga untuk mengurangi beban konsumen dan memitigasi dampak inflasi pangan yang telah menjadi perhatian serius dalam beberapa bulan terakhir,”ungkapnya.

Pemerintah, lanjut Bupati Hery, menyadari bahwa kondisi perekonomian saat ini memang sedang mengalami pukulan berat, dampak dari inflasi, sehingga sangat berpengaruh pada tingginya harga bahan pangan pokok ditengah-tengah masyarakat, dan dampak dari inflasi tersebut tentunya sangat membebani kemampuan keuangan rumah tangga, sehingga menyebabkan berkurangnya daya beli masyarakat terutama dari kalangan keluarga kurang mampu atau rumah tangga miskin.

Oleh karenanya, guna menyikapi fenomena tersebut, selaku pemerintah daerah, tentunya harus bertindak dan bergerak cepat dengan melakukan gerakan pangan murah atau yang dikenal dengan GPM ini dengan maksud, agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga yang relatif lebih murah dari harga pasar namun berkualitas.

Lebih lanjut, GPM ini kita tidak hanya bicara tentang harga pangan yang terjangkau semata. kegiatan ini juga merupakan langkah strategis kita bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah, dengan mengembangkan segala potensi pertanian lokal yang kita miliki, agar kita dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan serta memperkuat ekonomi lokal.

“Kami mengajak masyarakat untuk bersinergi membangun potensi pertanian pangan yang ada di kecamatan dan desa yang ada di daerah kita ini, bisa melalui pemanfaatan lahan tidur agar kembali produktif dan bisa juga melalui pemanfaatan lahan pekarangan rumah tangga masing-masing dengan menanami bahan pangan dasar masyarakat seperti cabe, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Dan juga mempertimbangkan aspek-aspek kesehatan dan gizi dalam pemilihan komoditas yang tersedia,” beber Bupati Hery Nabit.

Menutupi sambutannya, bupati menyampaikan melalui gerakan pangan murah ini pemerintah dapat menyediakan berbagai bahan pangan pokok masyarakat dengan harga murah dan berkualitas meskipun jumlahnya masih sedikit. Selain itu, memanfaatkan momentum ini untuk berbelanja guna memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

“Berbelanjalah sesuai kebutuhan dan jangan berbelanja berdasarkan keinginan, karena ketika kita berbelanja sesuai keinginan, maka akan menyebabkan kebutuhan pangan jadi meningkat dan ketika kebutuhan meningkat, maka akan berpengaruh pada kenaikan harga, yang justru akan berdampak kepada masyarakat sendiri sebagai konsumen pangan,” tutup Bupati

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manggarai, Ferdinandus Ampur mengatakan bahwa kegiatan bazar GPM ini membuka akses masyarakat untuk mendapatkan pangan murah yang terjangkau.

“Bahan-bahan yang dijual dalam gerakan pangan murah ini jauh dibawah harga pasar. Contohnya harga beras medium di pasar minimal Rp14.000/kilogram. Tetapi dalam gerakan pangan murah ini harga beras medium jadi 11.800/kilogram. Lalu bawang di pasar Rp20.000/kilogram, sementara di bazar ini dijual 15.000/kilogram,”ujarnya.

Kemudian, sisi lainnya dari kegiatan ini membangun akses masyarakat ke pangan murah dan mempertemukan kelompok petani organik dengan pasar.

“Kelompok tani hortikultura yang kebetulan sedang panen menjual hasil panenannya dalam gerakan pangan murah ini ada tomat, jagung, dan sayur-sayuran serta beberapa komoditi hasil panen kelompok tani organik lainnya,”tutupnya.

Pos terkait