Bupati Manggarai Tandatangani MoU Pengembangan Desa Agroekologi Bambu dengan Yayasan Bambu Lestari

Tagarnews.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan Bambu Lestari (YBL), tentang Pengembangan Desa Agroekologi Bambu Berbasis Masyarakat Dalam Rangka mendukung Ekologi Restoratif dan Ekonomi Sirkular di Kabupaten Manggarai.

Penandatanganan kerjasama tersebut, diteken langsung oleh Bupati Manggarai Herybertus Geradus Laju Nabit, SE., MA., dan Ketua Environmental Bamboo Foundation (EBF) Monica Tanuhandaru, di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, pada Jumat,14/06/2024.

Dalam sambutannya Bupati Hery mengatakan, selain menjaga kelestarian lingkungan hidup, kerjasama ini juga dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat yang tentunya akan berimbas pada peningkatan kesehajateraan masyarakat.

Ia mengatakan, Pemkab Manggarai saat ini telah melakukan upaya pembibitan bambu seperti di Desa Golo Worok Kecamatan Ruteng dan beberapa Desa lainnnya.

“Maka dari itu kita harus bekerjakan dan tindaklanjuti agar bisa menjadi produk-produk bernilai, dan tentunya tidak bisa dikerjakan sendiri dan harus bekerja sama,” terangnya.

Bupati Hery mengaku, ke depan Pemkab Manggarai melalui instansi terkait akan didorong untuk melakukan pendataan terhadap masyarakat yang sedang memanfaatkan lahan perhutani untuk aktivitas ekonomi.

Dengan harapan pendanaan dalam pemanfaatan hutan di wilayah Kabupaten Manggarai bisa produktif, tanpa melakukan perusakan lingkungan hidup.

“Harapannya keberadaan hutan bisa dilestarikan, dan tidak lepas juga bagaimana kita memanfaatkan hutan kita untuk penanaman pohon bambu. Sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan ekonomi dan meningkatkan kesehjateran hidup. Selain itu, bisa menjadi sumber mata air untuk wilayah kami dan memberikan kemanfaatan,” paparnya.

Bupati Hery Nabit juga berharap, Kerja sama dengan YBL membawa dampak positif. Ke depannya, Manggarai bisa menjadi sentra pengembangan bambu untuk Indonesia. Selain itu, mama-mama yang ada di Manggarai dilibatkan dalam upaya pengadaan pembibitan bambu.

Sementara itu Ketua EBF Monica Tanuhandaru menjelaskan Yayasan Bambu Lestari adalah sebuah organisasi nirlaba Indonesia yang didirikan oleh aktivis lingkungan Linda Garland pada tahun 1993.

YBL bertujuan melindungi hutan tropis dengan cara mempromosikan dan mengangkat beragam kegiatan konservasi dan peluang pengembangan melalui bambu.

Yayasan Bambu Lestari jelas Tanuhandaru, berbasis di Bali dan berafiliasi dengan International Bamboo Foundation (IBF) di Amerika Serikat dan Belanda, dua organisasi yang juga fokus pada penyebaran berita tentang bambu.

Selain itu Yayasan Bambu Lestari fokus pada pengembangan internasional, melalui konsultasi dan pendidikan, penelitian konservasi, proyek-proyek wanatani, reklamasi daerah aliran sungai, pengembangan perkebunan, dan penyusunan kebijakan. “Sampai saat ini, seluruh anggota Yayasan Bambu Lestari telah menggunakan waktu dan sumber daya mereka untuk mengangkat bambu sebagai solusi lingkungan,” paparnya.

Tanuhandaru menyebutkan, Yayasan Bambu Lestari terdapat 10 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berpotensi untuk pengembangan agroekologi bambu. Dimana total wilayah yang berpotensi untuk pengembangan agroekologi di NTT itu luasnya sekitar 4.000 hektare.

“Agroekologi adalah bagian dari pertanian berkelanjutan yang menggambarkan hubungan alam, ilmu sosial, ekologi, masyarakat, ekonomi, dan lingkungan yang sehat. Agroekologi diterapkan berdasarkan pengetahuan lokal dan pengalaman dalam menyediakan kebutuhan pangan lokal,” jelasnya.

Dia mengatakan bahwa 10 kabupaten yang berpotensi terletak di pulau Flores, Alor, Sumba dan pulau Timor. Daerah terbanyak berasal dari Pulau Flores terdiri dari Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo, Ende, Sikka, dan Ngada.

NTT sendiri juga dinilai pas untuk pengembangan agroekologi karena sejak tahun 2020 lalu sampai sekarang YBL bersama dengan Pemerintah Provinsi dan kabupaten telah mengembangkan agroekologi bambu.

Hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai, Drs. Jahang Fansi Aldus, para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemkab Manggarai dan jajaran Bambu Lestari.

Pos terkait