Natas Labar: Sentra Rekreasi dan Seni Baru di Kota Ruteng

Foto : Bupati Manggarai Herybertus Nabit, saat ikut berpartisipasi dalam event musik di Natas Labar.

Tagarnews.com-Kota Ruteng adalah salah satu kota yang berada di bagian barat pulau Flores, tepatnya di Kabupaten Manggarai.

Pemerintah setempat telah berupaya terus agar kota dengan julukan ‘Kota Dingin’ ini menjadi ‘Kota Molas’ atau kota yang cantik. Salah satu upaya itu adalah pembangunan alun-alun kota atau Natas Labar.

Tempat ini sudah tampak lebih indah dan terlihat lebih berwarna setelah ditata dengan baik, seperti ditanami dengan berbagi jenis bunga hingga pohon dan rumput hijau.

Selain itu juga Natas Labar kini dijadikan tempat rekreasi dan kreasi melalui Event musik berskala kecil, sekaligus meningkatan ekonomi melalui UMKM yang hadir dan menjajakan jualan di area Natas Labar selama even berlangsung.

Para pengunjung sangat antusias dengan penampilan band-band anak muda yang selalu menghibur di tiap malam minggu di kota dingin tersebut.

Wilhelmus Agut yang datang bersama keluarganya turut hadir menyaksikan keramian di Natas Labar pada hari Sabtu (20/7/2024) malam.

Iringan musik anak muda itu membuat suasana semakin ramai, kata Wilhelmus yang berasal dari desa Lolang, kecamatan Satar Mese itu.

“Menurut pandangan saya kota Ruteng, khususnya lapangan Motang Rua karena sudah dirubah fungsinya, ini menunjukan bahwa ada warna baru di kota Ruteng, khususnya di Kabupaten Manggarai secara umum,” ungkap bapak Mus kepada awak media.

Menurut Bapak Wilhelmus, di Natas Labar ke depannya akan banyak manfaat. Masyarakat jelasnya sudah tertarik untuk datang menyaksikan live musik tiap malam minggu.

“Kita perhatikan bahwa atusiasnya masyarakat untuk menyaksikan pentas seni dari kaula muda tentu ini daya tarik sendiri. Mungkin ini juga merupakan aset yang akan menghasilkan pendapatan ketika nanti pemda ini mempunyai niat untuk bagaimana menata daerah ini lebih indah dan hidup. Kemudian dari kegiatan
seperti ini bisa berhasil guna dan berdaya guna,” jelas Bapak Wilhelmus.

Dirinya berkeyakinan, dengan adanya ruang ekpresi bagi orang muda akan mampu mengurangi kenakalan remaja saat ini yang semakin meresahkan orang tua.

“Mungkin ini juga bisa mengurangi kenakalan remaja, yang menjadi suatu psimitis karena orang tua saat sangat meragukan prilaku anak di luar, tetapi ini satu cara untuk menghindar dari prilaku yang nakal dan yang negatif,” lanjut Bapak Wilhelmus.

Wilhelmus mengatakan bahwa informasi tentang ramainya Natas Labar sudah diketahui dari anaknya. Dan saat yang tepat katanya ketika mereka sekeluarga berkumpul di Ruteng dan anaknya mengajak untuk bersantai di Natas Labar.

“Kebetulan saya tinggal di kampung selama ini, dan saya tadi ke Kisol untuk mengantar cucu saya. Dan anak saya mengajak saya ke Natas Labar ini, sungguh luar biasa sekali tempat ini. Saya yakin kalau dikelola baik pasti akan berdampak baik karena kegiatan yang dibuat oleh pemuda-pemuda di tempat ini (Natas Labar) sangat menghibur,” terang Bapak Wilhelmus.

Seorang pengunjung lainnya yang ditemui media ini di Natas Labar, dia selama ini berada di Jakarta dan juga merupakan seorang penyanyi terkenal di kota Ruteng.

Namanya adalah Celsi Ndagung. Dirinya sangat bangga karena di kota Ruteng yang terkenal sepi selama ini, sudah memiliki warna baru.

Kehadiran Natas Labar menurut Celsi, sangat membuat dirinya betah pulang libur. Dirinya berterimakasih kepada pemda Manggarai yang sudah sediakan ruang ekspresi kepada para musisi muda.

“Pertama apa lagi saya baru datang libur ke Ruteng apa lagi suasana di Jakarta sama di Ruteng berbeda, kalau di Jakarta panas jadikan malas untuk keluar polusinya banyak. Saya senang sekali pulang kampung dan melihat banyak musisi yang bertalenta di Manggarai,” kata Celsi.

“Saya juga berterimaksih kepada pemda Manggarai karena sudah membuat Natas Labar, orang bisa bermain dan berekreasi di sini,” lanjut Celsi.

Celsi bilang kalau hari ini Manggarai sangat berbeda dengan sebelumnya. Manggarai sudah maju katanya, sekarang Celsi sebut kalau kota Ruteng sudah ramai di malam hari.

“Perbedaannya sebelum dibangun Natas Labar dulu, Ruteng sepi, orang bingung tujuannya mau kemana. Tetapi dengan adanya Natas Labar, orang bisa bermain di sini, bisa berbagi cerita bersama teman-teman di sini, bisa menyaksikan live musik, jadi kayanya tambah ramai. Saya bersyukur jadi anak Ruteng, dan melihat setiap pulang kampung ada perbedaan, Manggarai sangat-sangat maju dan musisi yang ada di kota Ruteng bisa menampilkan talenta mereka di sini,” ungkap Celsi.

Winda Darni yang merupakan kordinator dari RMF menyampaikan, bahwa mereka hadir untuk mendukung bakat orang muda di Manggarai.

Lebih lanjut Winda menyampaikan, bahwa tempat yang keren seperti Natas Labar harus bisa dimanfaatkan.

“Jadi kami dari Komunitas Ruteng Musik Famili, jadi komunitas ini sudah dibentuk 1 bulan terakhir. Tempat yang keren dan unik bukan hanya untuk musik dan seni tetapi ada juga untuk ekonominya,” ucap Winda.

Setiap malam minggu nama-nama bandnya yang sudah pernah hadir dintaranya Akart Band (Karot), Djit (Anam), Crucifix (Ruteng), Gueanery Band (Borong) dan band inti yang selalu siap tiap malam minggu yairu Nevermind Band & Roxanne Band.

Selain para musisi muda, ada juga sanggar Wela Kaweng yang sering hadir untuk menghibur para pengunjung di malam minggu.

Winda menyampaikan kalau tiap malam minggu sudah banyak yang terlibat.

“Sudah banyak sekali yang terlibat di dalam kegiatannya. Puji Tuhan respon positif sampai saat ini ada dukungan. Tiap malam minggu pengunjungnya semakin bertambah, yang tentunya bukan hanya orang Ruteng saja,”

Dirinya juga sangat berterimakasih kepada Bupati Manggarai Hery Nabit karena sudah siapkan ruang bagi para musisi muda di Kabupaten Manggarai.

“Untuk tempatnya sendiri kami sudah komunikasikan sejak lama, tidak terlepas dari bantuan dari bapak Bupati Manggarai Hery Nabit yang sudah memberikan tempat untuk bisa berkegiatan di Natas Labar kota Ruteng, Kabupaten Manggarai,” ungkap Winda.

Winda juga memberikan info terkait akan adanya pekerjaan tahap 2 untuk. Pemda juga melalui Bupati Hery Nabit sudah menyiapkan tempat sementara untuk live musik tiap malam minggu di Taman Kota.

“Kita tahu bersama bahwa dalam waktu dekat akan ada pekerjaan tahap 2 di Natas Labar, dan untuk tempat yang disarankan kepada kami untuk melakukan kegiatan adalah di Tamab Kota. Kami saat ini tidak membatasi semua grup band di dalam Kabupaten Manggarai dan luar Kabupaten Manggarai untuk mengambil bagian di tempat ini nantinya,” terangnya.

Salah satu pesrsonil band RMF mengatakan hal yang sama, bahwa 1 bulan yang lalu mereka berdiskusi dan hasilnya tiap malam minggu, kota Ruteng sudah ramai.

“Kami baru terbentuk bulan lalu, ada ide dari teman-teman dan kita langsung berdiskusi bersama. Setelah itu kami membuat surat ijin keramaian. Puji Tuhan semua sudah berjalan lancar dan setiap masyarakat yang datang sangat senang. Untuk tempat ini live musiknya dimulai pukul 16.00 Wita, dan selesai pukul 23.00,” kata Hari Soleman ke para awak media.

Natas Labar di malam minggu mendapat kunjungan dari warga Manggarai Timur.

Yanto Jemadu dan Alva dari Kabupaten Manggarai Timur, tepatnya dari Mano-Majung, turut serta menyaksikan keramaian kota Ruteng di malam Minggu.

Yanto mengatakan bahwa dia bersama teman-temannya sudah sering ke Natas Labar.

Dirinya sangat memuji dengan keberadaan Natas Labar. Dia mengatakan Natas Labar merupakan tempat yang nyaman dan tenang di malam mingggu.

“Kami sering ke sini untuk bisa melihat bagaimana di lapangan Motang Rua yang saat ini sudah disebut Natas Labar, karena memang sangat ramai di malam minggu, di sini bisa buat kita tenang dan bahagia,” kata Yanto.

“Semoga ke depannya Natas Labar semakin maju dan membuat kita bisa nyaman di tempat ini,”tutupnya.

Labar kini dijadikan tempat rekreasi dan kreasi melalui Even musik berskala kecil, sekaligus meningkatan ekonomi melalui UMKM yang hadir dan menjajakan jualan di area Natas Labar selama event berlangsung.

Para pengunjung sangat antusias dengan penampilan band-band anak muda yang selalu menghibur di tiap malam minggu di kota dingin tersebut.

Wilhelmus Agut yang datang bersama keluarganya turut hadir menyaksikan keramian di Natas Labar pada hari Sabtu (20/7/2024) malam.

Iringan musik anak muda itu membuat suasana semakin ramai, kata Wilhelmus yang berasal dari desa Lolang, kecamatan Satar Mese itu.

“Menurut pandangan saya kota Ruteng, khususnya lapangan Motang Rua karena sudah dirubah fungsinya, ini menunjukan bahwa ada warna baru di kota Ruteng, khususnya di Kabupaten Manggarai secara umum,” ungkap bapak Mus kepada awak media.

Menurut Bapak Wilhelmus, di Natas Labar ke depannya akan banyak manfaat. Masyarakat jelasnya sudah tertarik untuk datang menyaksikan live musik tiap malam minggu.

“Kita perhatikan bahwa atusiasnya masyarakat untuk menyaksikan pentas seni dari kaula muda tentu ini daya tarik sendiri. Mungkin ini juga merupakan aset yang akan menghasilkan pendapatan ketika nanti pemda ini mempunyai niat untuk bagaimana menata daerah ini lebih indah dan hidup. Kemudian dari kegiatan seperti ini bisa berhasil guna dan berdaya guna,” jelas Bapak Wilhelmus.

Dirinya berkeyakinan, dengan adanya ruang ekpresi bagi orang muda akan mampu mengurangi kenakalan remaja saat ini yang semakin meresahkan orang tua.

“Mungkin ini juga bisa mengurangi kenakalan remaja, yang menjadi suatu psimitis karena orang tua saat sangat meragukan prilaku anak di luar, tetapi ini satu cara untuk menghindar dari prilaku yang nakal dan yang negatif,” lanjut Bapak Wilhelmus.

Wilhelmus mengatakan bahwa informasi tentang ramainya Natas Labar sudah diketahui dari anaknya. Dan saat yang tepat katanya ketika mereka sekeluarga berkumpul di Ruteng dan anaknya mengajak untuk bersantai di Natas Labar.

“Kebetulan saya tinggal di kampung selama ini, dan saya tadi ke Kisol untuk mengantar cucu saya. Dan anak saya mengajak saya ke Natas Labar ini, sungguh luar biasa sekali tempat ini. Saya yakin kalau dikelola baik pasti akan berdampak baik karena kegiatan yang dibuat oleh pemuda-pemuda di tempat ini (Natas Labar) sangat menghibur,” terang Bapak Wilhelmus.

Seorang pengunjung lainnya yang ditemui media ini di Natas Labar, dia selama ini berada di Jakarta dan juga merupakan seorang penyanyi terkenal di kota Ruteng.

Namanya adalah Celsi Ndagung. Dirinya sangat bangga karena di kota Ruteng yang terkenal sepi selama ini, sudah memiliki warna baru.

Kehadiran Natas Labar menurut Celsi, sangat membuat dirinya betah pulang libur. Dirinya berterimakasih kepada pemda Manggarai yang sudah sediakan ruang ekspresi kepada para musisi muda.

“Pertama apa lagi saya baru datang libur ke Ruteng apa lagi suasana di Jakarta sama di Ruteng berbeda, kalau di Jakarta panas jadikan malas untuk keluar polusinya banyak. Saya senang sekali pulang kampung dan melihat banyak musisi yang bertalenta di Manggarai,” kata Celsi.

“Saya juga berterimaksih kepada pemda Manggarai karena sudah membuat Natas Labar, orang bisa bermain dan berekreasi di sini,” lanjut Celsi.

Celsi bilang kalau hari ini Manggarai sangat berbeda dengan sebelumnya. Manggarai sudah maju katanya, sekarang Celsi sebut kalau kota Ruteng sudah ramai di malam hari.

“Perbedaannya sebelum dibangun Natas Labar dulu, Ruteng sepi, orang bingung tujuannya mau kemana. Tetapi dengan adanya Natas Labar, orang bisa bermain di sini, bisa berbagi cerita bersama teman-teman di sini, bisa menyaksikan live musik, jadi kayanya tambah ramai. Saya bersyukur jadi anak Ruteng, dan melihat setiap pulang kampung ada perbedaan, Manggarai sangat-sangat maju dan musisi yang ada di kota Ruteng bisa menampilkan talenta mereka di sini,” ungkap Celsi.

Winda Darni yang merupakan kordinator dari RMF menyampaikan, bahwa mereka hadir untuk mendukung bakat orang muda di Manggarai.

Lebih lanjut Winda menyampaikan, bahwa tempat yang keren seperti Natas Labar harus bisa dimanfaatkan.

“Jadi kami dari Komunitas Ruteng Musik Famili, jadi komunitas ini sudah dibentuk 1 bulan terakhir. Tempat yang keren dan unik bukan hanya untuk musik dan seni tetapi ada juga untuk ekonominya,” ucap Winda.

Setiap malam minggu nama-nama bandnya yang sudah pernah hadir dintaranya Akart Band (Karot), Djit (Anam), Crucifix (Ruteng), Gueanery Band (Borong) dan band inti yang selalu siap tiap malam minggu yairu Nevermind Band & Roxanne Band.

Selain para musisi muda, ada juga sanggar Wela Kaweng yang sering hadir untuk menghibur para pengunjung di malam minggu.

Winda menyampaikan kalau tiap malam minggu sudah banyak yang terlibat.

“Sudah banyak sekali yang terlibat di dalam kegiatannya. Puji Tuhan respon positif sampai saat ini ada dukungan. Tiap malam minggu pengunjungnya semakin bertambah, yang tentunya bukan hanya orang Ruteng saja,”

Dirinya juga sangat berterimakasih kepada Bupati Manggarai Hery Nabit karena sudah siapkan ruang bagi para musisi muda di Kabupaten Manggarai.

“Untuk tempatnya sendiri kami sudah komunikasikan sejak lama, tidak terlepas dari bantuan dari bapak Bupati Manggarai Hery Nabit yang sudah memberikan tempat untuk bisa berkegiatan di Natas Labar kota Ruteng, Kabupaten Manggarai,” ungkap Winda.

Winda juga memberikan info terkait akan adanya pekerjaan tahap 2 untuk. Pemda juga melalui Bupati Hery Nabit sudah menyiapkan tempat sementara untuk live musik tiap malam minggu di Taman Kota.

“Kita tahu bersama bahwa dalam waktu dekat akan ada pekerjaan tahap 2 di Natas Labar, dan untuk tempat yang disarankan kepada kami untuk melakukan kegiatan adalah di Tamab Kota. Kami saat ini tidak membatasi semua grup band di dalam Kabupaten Manggarai dan luar Kabupaten Manggarai untuk mengambil bagian di tempat ini nantinya,” terangnya.

Salah satu pesrsonil band RMF mengatakan hal yang sama, bahwa 1 bulan yang lalu mereka berdiskusi dan hasilnya tiap malam minggu, kota Ruteng sudah ramai.

“Kami baru terbentuk bulan lalu, ada ide dari teman-teman dan kita langsung berdiskusi bersama. Setelah itu kami membuat surat ijin keramaian. Puji Tuhan semua sudah berjalan lancar dan setiap masyarakat yang datang sangat senang. Untuk tempat ini live musiknya dimulai pukul 16.00 Wita, dan selesai pukul 23.00,” kata Hari Soleman ke para awak media.

Natas Labar Mendapat Kunjungan dari Warga Manggarai Timur.

Yanto Jemadu dan Alva dari Kabupaten Manggarai Timur, tepatnya dari Mano-Majung, turut serta menyaksikan keramaian kota Ruteng di malam Minggu.

Yanto mengatakan bahwa dia bersama teman-temannya sudah sering ke Natas Labar.

Dirinya sangat memuji dengan keberadaan Natas Labar. Dia mengatakan Natas Labar merupakan tempat yang nyaman dan tenang di malam mingggu.

“Kami sering ke sini untuk bisa melihat bagaimana di lapangan Motang Rua yang saat ini sudah disebut Natas Labar, karena memang sangat ramai di malam minggu, di sini bisa buat kita tenang dan bahagia,” kata Yanto.

“Semoga ke depannya Natas Labar semakin maju dan membuat kita bisa nyaman di tempat ini,”tutupnya.

Pos terkait